ANALISA PENURUNAN PUNCAK BENDUNGAN DITINJAU DARI INSTRUMENTASI GEOTEKNIK MULTI SETTLEMENT LAYER (Studi Kasus Proyek Bendungan Jragung Paket 1)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan pada tubuh bendungan
yang ditinjau dari instrumentasi geoteknik multi settlement layer studi kasus
Proyek Bendungan Jragung Paket 1. Monitoring intrumentasi geoteknik ini
dilakukan pada periode 1 Oktober 2023 hingga 31 Maret 2024. Hasil monitoring
tersebut kemudian diperkuat dengan analisa menggunakan Geo Studio SIGMA/W.
Data hasil monitoring dan analisa berupa kuantitatif dan penjelasan kualitatif.
Hasil monitoring intrumentasi pada Plat Magnet yang terpasang pada STA 0+499
pada saat masa konstruksi yaitu elevasi +70.00 mengalami penurunan sebesar
0,036 m. Sedangkan analisa dengan Geo Studio adalah 0,046 m. Perbedaan
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu human eror, metode kerja,
material yang digunakan, faktor cuaca dan faktor alam. Kemudian hasil analisa
penurunan yang terjadi pada saat masa impounding adalah sebesar 0,588 m. Oleh
karena itu diperlukan adanya timbunan ekstra (camber). Setelah bendungan
beroperasi selama 10 tahun, berdasarkan hasil analisa Geo Studio pada STA
0+499 menunjukkan penurunan sebesar 0,590 m dengan penurunan terbesar di
elevasi +90.00. Setelah 30 tahun beroperasi penurunan yang terjadi adalah 0,585
m pada elevasi +90.00. Berdasarkan hasil analisa, desain timbunan ekstra
(camber) 60 cm aman dari kemungkinan penurunan hingga tanah terkonsolidasi
dengan sempurna. Hanya saja tetap perlu dilakukan monitoring intrumentasi dan
perawatan rutin untuk menjaga pengoperasian bendungan agar dapat bermanfaat
dan berjalan dengan baik.
Kata Kunci : Penurunan Tanah, Konsolidasi Tanah, Instrumentasi Geoteknik,
Puncak Bendungan