PENGARUH VARIASI PARAMETER PEMBUBUTAN MANUAL PADA BAJA AISI 1045 TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN

Pada proses pembubutan manual membutuhkan skill operator mesin bubut
terutama pada mesin bubut manual untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dimana seringnya hasil yang kurang maksimal dari proses pembubutan bahkan
produk yang dihasilkan tidak dapat digunakan, perbandingan parameter
mempengaruhi nilai tingkat kekasaran permukaan dan penggunaan pahat yang
dipakai secara berulang. Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan sebab akibat dengan cara menggunaakan satu atau lebih kondisi
perlakuan dan membandingkan hasilnya. Dalam pengukuran data kekasaran
permukaan ada prosedur pengukuran yaitu dalam satu spesimen diukur 3 kali dalam
satu titik, dalam penelitian ini akan dilakukan pengukuran di 3 titik yang berbeda
untuk memaksimalkan hasil pengukuran kekasaran. Benda kerja dibubut sesuai
parameter dengan sampel A Rpm 1125, kecepatan pemakanan 0.16 mm/rev,
kedalaman pemakanan 0.1 mm dan Sampel B dengan Rpm 430, kecepatan
pemakanan 0.18 mm/rev, kedalaman pemakanan 0.2 mm. Setelah dibubut benda
kerja akan diuji tingkat kekasarannya menggunakan surface rougness tester, pada
sampel A spesimen 1.1 kekasaran permukaanya 0.720, spesimen 1.2 kekasaranya
0.726, dan pada spesimen 1.3 kekasaranyan 0.841. Pada sampel B spesimen 2.1
kekasaran permukaanya 1.351, spesimen 2.2 kekasaranya 1.498, dan pada spesimen
2.3 kekasaranyan 1.975. Parameter pemesinan mempengaruhi nilai kekasaran
permukaan, semakin tinggi Rpm, kecepatan pemakanan (Feed Rate), dan
kedalaman pemakanan (Depth of Cut) kecil maka kekasaran permukaan akan
semakin rendah dan sebaliknya. Dari hasil pembuatan sampel A dan sampel B
penyayatan menggunakan pahat yang diasah 1 kali, sehingga pahat yang digunakan
berulang akan mempengaruhi nilai kekasaran permukaan pada baja AISI 1045.
Pahat yang digunakan secara berulang akan menambah nilai kekasaran permukaan
kekasaran.
Kata Kunci : Pembubutan manual, kekasaran permukaan, baja AISI 1045, pahat
insert.