NURRISMA, SHINTA (2023) IMPLEMENTASI NILAI GOTONG ROYONG GENERASI MUDA MELALUI TRADISI SURONAN DI DUSUN BANARAN DESA KAJEKSAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO. Other thesis, Universitas PGRI Semarang.
SHINTA NURRISMA 19210049.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi Pelaksanaan tradisi suronan membutuhkan kerjasama masyarakat sekitarnya atau bergotong royong untuk mempersiapkan tradisi suronan tersebut. Namun di era modern ini masyakat mulai enggan untuk melakukan gotong royong. Selain itu generasi muda juga sudah mulai meninggalkan budaya gotong royong. Sehingga gotong royong di Dusun Banaran, Desa Kajeksan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo telah mengalami penurunan partisipasi dari masyarakat terutama dari generasi muda. Kurangnya kesadaran generasi muda untuk menjaga budaya gotong royong dalam kegiatan tradisi suronan yang sudah mulai hilang ditelan zaman.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mengenai bagaimana Implementasi Nilai Gotong Royong Melalui Tradisi Suronan karena masih kurangnya kesadaran generasi muda untuk menjaga budaya gotong royong yang sudah mulai hilang ditelan zaman. Dengan demikian penulis menetapkan judul penelitian “Implementasi Nilai Gotong Royong Melalui Tradisi Suronan di Dusun Banaran, Desa Kajeksan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Wonosobo’’.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan pemahaman secara mendalam dan menjadikan peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara trianggulasi atau penggabungan data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menenkankan makna dari generalisasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan peran generasi muda dalam berpartisipasi kegiatan tradisi suronan di Dusun Banaran masih sangat kurang, karena masih kurangnya pengetahuan generasi muda terkait makna tradisi suronan sehingga mereka tidak tau dan menganggap sepele tradisi tersebut. Selain itu kurang dekatnya antara generasi muda dan para tokoh budaya atau panitia pelaksana juga menjadi hambatan, karena generasi muda malu untuk ikut berpartisipasi jika tidak ada ajakan dari yang lebih tua.
Dapat disimpulkan terkait dengan faktor pendorong supaya generasi muda ikut berpartisipasi kegiatan tradisi suronan yaitu para sesepuh memberikan pemahaman makna dari tradisi suronan kepada generasi muda sehingga banyak generasi muda yang mengetahui makna tradisi suronan dan budaya gotong royong.
kata kunci: gotong royong, tradisi suronan, generasi muda
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Perpus Pusat Upgris |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 03:39 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 03:39 |
URI: | http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/641 |