ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN BERDASARKAN TEORI POLYA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

FIDIYA DESTA RAFATALITA WIDIYANTORO. NPM 20120134. “Analisis
Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan Masalah Perkalian dan Pembagian Pecahan
Berdasarkan Teori Polya di Kelas V Sekolah Dasar”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI
Semarang. 2024.
Konteks penelitian yang mendorong penelitian ini adalah masih terdapat
kesalahan siswa dalam soal cerita pada materi perkalian dan pembagian pecahan.
Hal ini selajan dengan nilai siswa yang rendah pada hasil tes tertulis dan hasil
wawancara guru yang membenarkan rendahnya nilai siswa tersebut.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menganalisis
jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian pecahan
berdasarkan teori Polya di kelas V SD Negeri di Kabupaten Semarang. (2)
menganalisis faktor yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
perkalian dan pembagian pecahan berdasarkan teori Polya di kelas V SD Negeri di
Kabupaten Semarang.
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode
penelitian fenomonologi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa
kelas VB SD Negeri di Kabupaten Semarang yang berjumlah 23 anak. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, tes tertulis, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dan
sumber.
Hasil penelitian menunjukan: (1) jenis kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal perkalian dan pembagian pecahan berdasarkan teori Polya di
kelas V SD Negeri di Kabupaten Semarang untuk memahami masalah sebesar
23,6%, menyusun rencana sebesar 22,2%, melaksanakan rencana sebesar 51,3%,
menuliskan kembali jawaban sebesar 69,4%. (2) faktor yang menyebabkan
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal perkalian dan pembagian pecahan
berdasarkan teori Polya di kelas V SD Negeri di Kabupaten Semarang pada
kesalahan memecahkan masalah yaitu pada memahami masalah siswa kurang
dalam memahami makna kata, lupa menuliskan yang diketahui dan ditanya,
terburu-buru saat mengerjakan, dan malas; pada menyusun rencana kurang
memahami konsep operasi hitung, kurang teliti, lupa membuat rencana; pada
melaksanakan rencana penyelesaian dikarenakan kurang memahami konsep, lupa,
tidak teliti, dan terburu-buru; pada menuliskan kembali jawaban dikarenakan tidak
terbiasa menuliskan solusi dari masalahanya hanya sebatas sampai prosedur saja.
Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah guru
sebaiknya menguasai tahapan pemecahan masalah menurut Polya sehingga dapat
memfasilitasi pembelajaran di kelas yaitu memahami masalah, menyusun rencana,
melaksanakan rencana, dan menuliskan kembali jawaban