PENEGAKAN HUKUM KEIMIGRASIAN DI JAWA TENGAH: STUDI KASUS OVERSTAY WARGA NEGARA SINGAPURA DI KABUPATEN PEMALANG

Di era globalisasi saat ini, lalu lintas orang asing yang masuk dan tinggal di wilayah
Indonesia semakin besar. Hal ini menimbulkan banyak tantangan keimigrasian
salah satunya terkait kasus overstay warga negara asing. Kasus overstay dapat
menimbulkan dampak negatif terhadap integritas Undang-Undang Keimigrasian,
serta potensi risiko ekonomi, sosial, dan keamanan. Penelitian ini berfokus pada
Kasus overstay Warga Negara Singapura di Kabupaten Pemalang yang terjadi
hingga 472 (empat ratus tujuh puluh dua) hari. Permasalahan yang diteliti berkisar
pada faktor penyebab kasus overstay dan bagaimana penegakan hukum
keimigrasian dalam kasus ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kasus-kasus overstay
dan untuk mengkaji penegakan hukum keimigrasian di Jawa Tengah. Penulis
menggunakan metode pendekatan yuridis empiris menganalisis melalui Teori
Efektivitas Hukum Friedman yang berfokus pada 3 unsur yakni struktur hukum,
substansi hukum, dan budaya hukum. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia di Kantor
Imigrasi, ketidakpatuhan penjamin terhadap Undang-Undang Keimigrasian, dan
tekanan ekonomi berkontribusi terhadap kasus overstay. Dalam kasus ini penegak
hukum di Kabupaten Pemalang menghadapi tantangan lain untuk menyeimbangkan
upaya penegakan hukum dengan mempertimbangkan masalah kemanusiaan.
Penelitian ini menyoroti perlunya meningkatkan mekanisme pemantauan,
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai undang-undang imigrasi, dan
menyediakan sistem dukungan bagi orang asing untuk mengatasi kasus overstay.
Mengatasi faktor-faktor ini sangat penting dalam memperkuat integritas Undang-
Undang Keimigrasian dan memitigasi potensi risiko yang terkait dengan kasus
overstay.
Kata Kunci: kasus overstay, warga negara asing, hukum keimigrasian.