PENGARUH MODEL BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN GOOGLE CLASSROOM TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana model Blended Learning
menggunakan Google Classroom mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah
ditinjau dari jenis kelamin. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Juwana Tahun Pelajaran 2021/2022 yang dipilih menggunakan teknik
Purposive Sampling. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mengambil
pendekatan eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimental Design jenis
Nonequivalent Control Group Design. Model pembelajaran dan jenis kelamin
merupakan variabel bebas dalam penelitian ini dan kemampuan pemecahan
masalah merupakan variabel terikat. Teknik pengumpulan data dengan metode
dokumentasi dan tes. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis variansi dua jalan (ANAVA). Hasil penelitian menggunakan analisis anava
diperoleh 0,000 < 0,05 untuk model pembelajaran 0,219 > 0,05 untuk jenis kelamin
dan 0.680 > 0,05 untuk interaksi. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut pasca
anava untuk memperkuat hasil yang didapat, yaitu menghasilkan bahwa yang
terdapat pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah adalah model
pembelajaran. Berdasarkan analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa (1)
model pembelajaran mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa atau
terdapat perbedaan hasil kemampuan pemecahan masalah berdasarkan model
pembelajaran, (2) jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkat kemampuan
pemecahan masalah siswa atau tidak terdapat perbedaan hasil kemampuan
pemecahan masalah berdasarkan jenis kelamin, (3) tidak ada interaksi antara model
pembelajaran dan jenis kelamin dalam mempengaruhi tingkat kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan permasalahan soal matematika.
Kata kunci: Blended Learning; Google Classroom; Jenis Kelamin; Pemecahan
Masalah