ANALISIS PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA SISWA KELAS VII

Penalaran matematis digunakan sebagai dasar dalam berpikir secara matematis, penalaran
matematis siswa berkembang sejalan dengan kemampuan dalam memecahkan masalah
matematika. Namun kemampuan penalaran matematis siswa di Indonesia masih
tergolong rendah. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor kecerdasan dan siswa
mengalami kecemasan atau ketakutan dalam mengerjakan soal. Kecerdasan seseorang
dalam menghadapi kesulitan atau kecemasan dinamakan Adversity Quotient (AQ), AQ
dapat mendukung keberhasilan siswa dalam meningkatkan penalarannya. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa dalam memecahkan
masalah aritmatika sosial ditinjau dari adversity quotient pada siswa kelas VII. Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa kelas
VII dan dipilih 6 siswa, yaitu: 2 siswa dengan AQ tinggi, 2 siswa dengan AQ sedang, dan
2 siswa dengan AQ rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa 1) siswa AQ tinggi dapat memunculkan kelima indikator penalaran matematis; 2)
siswa AQ sedang dapat memunculkan tiga indikator penalaran matematis; 3) siswa AQ
rendah hanya mampu memunculkan satu indikator penalaran matematis. Pada siswa AQ
sedang dan AQ rendah mengalami penurunan kemampuan pemecahan masalah, sehingga
kemampuan penalaran matematis siswa juga menurun.
Kata kunci: Penalaran Matematis; Pemecahan Masalah; Adversity Quotient; Aritmatika
Sosial.