PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP TERHADAP PERKEMBANGAN SEMANTIK ANAK USIA 4-5 TAHUN KELOMPOK TK A 2 PAUD-KB AL-HIKMAH DESA SABETAN KALIWUNGU KENDAL TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya
kemampuan semantik anak usia 4-5 tahun di Kelompok TK A 2 PAUD-KB
Al-Hikmah. Hal tersebut disebabkan karena mayoritas anak yang belum
memahami makna dari suatu kata maupun bacaan yang didengarnya, anak
lebih memilih asik sendiri dan enggan untuk mengikuti kegiatan yang
berkaitan dengan LKS, belum adanya media yang dapat mendukung
perkembangan semantik anak, upaya pengenalan bahasa yang dilakukan
belum mampu memaksimalkan perkembangan semantik anak.
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah seberapa
berpengaruhnya penggunaan media pembelajaran pop-up terhadap
perkembangan semantik anak usia 4-5 tahun kelompok TK A 2 PAUD-KB
Al-Hikmah Desa Sabetan Kaliwungu Kendal tahun pelajaran 2016-2017.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh yang signifikan pada penggunaaan media
pembelajaran pop-up terhadap perkembangan semantik anak usia 4-5 tahun
Kelompok TK A 2 PAUD-KB Al-Hikmah Desa Sabetan Kaliwungu Kendal
tahun pelajaran 2016-2017.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Desain penelitian yang
digunakan adalah Pre-Experimental One-Group Pre-assesment-Post�assesment Design. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
anak kelompok TK A 2 yang berjumlah 12 anak. Sampling yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu teknik sampling Non Probability Sampling dengan
menggunakan Teknik Sampling Jenuh. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui lembar observasi indikator perkembangan semantik.
Berdasarkan analisis data hasil penelitian setelah mendapatkan
perlakuan menggunakan media pembelajaran pop-up dengan disertai
penjelasan berupa cerita maka rata-rata nilai dari indikator perkembangan
semantik anak mencapai 85, sedangkan sebelum mendapatkan perlakuan rata�rata nilai dari indikator perkembangan semantik hanyalah 55. Hasil analisis
dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 14,4 dan koefisien tersebut
signifikan pada taraf 5% dengan db = 11, maka diperoleh ttabel = 1,796,
sehingga diperoleh hasil thitung = 14,4 > ttabel = 1,796. Dengan demikian, Ha
diterima dan Ho ditolak, yang artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata
perkembangan semantik menggunakan media pembelajaran pop-up.
Saran yang dapat peneliti sampaikan hendaknya penelitian ini dapat
diterapkan oleh guru di Sekolah dan dapat dikembangkan untuk tema-tema
kegiatan pembelajaran selanjutnya. Sehingga siswapun akan mempunyai
motivasi yang lebih besar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.