PENGARUH FORTIFIKASI PROBIOTIK EM 4 DAN ST TERHADAP PANJANG DAN BOBOT BASAH IKAN LELE (Clarias sp) PADA SISTEM BIOFLOK SERTA IMPLEMENTASINYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

ABSTRAK
Ikan lele (Clarias sp) merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar yang aktif
mencari makan pada malam hari. Ikan lele mempunyai beberapa kelebihan yaitu
kemampuan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat serta kemampuan
beradaptasi dalam lingkungan buruk. Oleh sebab itu, ikan lele banyak
dibudidayakan untuk menghasilkan keuntungan. Penilitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh fortifikasi probiotik EM4 (Effective microorganism-4) dan
ST (Sukses Tani) terhadap panjang dan bobot basah ikan lele serta implementasinya
pada pembelajaran biologi. Perlakuan yang diberikan yaitu pelet tanpa probiotik
(P0), pelet + probiotik EM4 (P1) dan pelet + probiotik ST (P2). Penelitian ini
menggunakan metode eksperimen. Rancangan percobaan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL), analisis data menggunakan Analysis of variance
(ANOVA) one way dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada taraf 5%
kemudian dilanjutkan Uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian diperoleh
panjang ikan paling besar terlihat pada kelompok perlakuan P1 dengan rata-rata
panjang ikan 14,53 cm, kemudian diikuti perlakuan P2 dengan rata-rata sebesar
14,46. Sedangkan panjang ikan terendah terlihat pada perlakuan Kontrol P0 dengan
rata-rata 12,4 cm. Sedangkan bobot basah ikan paling besar terlihat pada kelompok
perlakuan P1 dengan rata-rata sebesar 122, 6 gr, kemudian diikuti perlakuan P2
dengan rata-rata sebesar 112, 97 gr. Sedangkan bobot basah ikan terendah terlihat
pada perlakuan Kontrol P0 dengan rata-rata 93,48 gr. Sehingga disimpulkan bahwa
fortifikasi probiotik EM4 dan ST berpengaruh terhadap panjang dan bobot basah
ikan lele (Clarias sp).
Kata kunci: fortifikasi probiotik, panjang, bobot basah, ikan lele