PROFIL KEMAMPUAN METAKOGNISI SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH KONTEKSTUAL MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

Kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah kontekstual
matematika cukup rendah, salah satu penyebabnya adalah perbedaan gaya belajar
yang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah kontekstual
matematika ditinjau dari gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya
belajar kinestetik. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 34 Semarang tahun 2023/2024. Subjek
penelitian ini adalah 3 siswa kelas VIII G terdiri dari 1 siswa gaya belajar visual, 1
siswa gaya belajar auditorial, dan 1 siswa gaya belajar kinestetik. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah angket gaya belajar, tes kemampuan
metakognisi, dan wawancara. Sedangkan triangulasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah triangulasi waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1
siswa dengan gaya visual mampu menguasai 1 dari 3 indikator metakognisi dan
cenderung memiliki kemampuan metakognisi sengan kategori rendah. Siswa
dengan gaya belajar auditorial mampu menguasai 3 dari 3 indikator kemampuan
metakognisi dan cenderung memiliki kemampuan metakognisi dengan kategori
tinggi. Siswa dengan gaya belajar kinestetik mampu memenuhi 2 dari 3 indikator
kemampuan metakognisi dan cenderung memiliki kemampuan metakognisi
dengan kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa
kemampuan metakognisi siswa dalam memecahkan masalah kontekstual
matematika dengan subjek gaya belajar auditorial dan kinestetik lebih tinggi dari
pada subjek gaya belajar visual.
Kata Kunci: Kemampuan Metakognisi, Masalah Kontekstual, Gaya belajar.