OPTIMALISASI PENCEGAHAN PERNIKAHAN ANAK USIA DINI DI DESA JATILAWANG KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA

Fenomena pernikahan dini banyak terjadi di Indonesia. Pernikahan dini di
Indonesia menduduki peringkat ke 37 di dunia dan peringkat ke 2 di Asia
Tenggara. Penyebab pernikahan dini sangat bervariasi seperti masalah rendahnya
pendidikan, ekonomi, pergaulan bebas, tradisi atau budaya, agama, dan lain-lain.
Pernikahan dini masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat karena
sebagian masyarakat memandang terdapat dampak positif dari pernikahan dini
namun sebagian masyarakat juga memandang pernikahan dini justru lebih banyak
dampak negatifnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui optimalisasi
pencegahan pernikahan anak usia dini di Desa Jtilawang Kecamatan Wanayasa
Kabupaten Banjarnegara, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat tentang arti pernikahan anak usia dini dan jumlah pernikahan dini yang
dapat dicegah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus atau Yuridis - Sosiologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimalisasi pencegahan
pernikahan anak usia dini banyak yang tidak setuju dengan pernikahan anak usia
dini dan faktor yang menyebabkan pernikahan dini yaitu merasa sudah siap,
menghindari zina, tidak bisa melanjutkan sekolah karena terkendala biaya,
dorongan orang tua dan keluarga serta pengetahuan yang rendah. Dampak positif
pernikahan dini pada pelaku yaitu terhindar dari zina, mengurangi beban ekonomi
keluarga, memiliki teman hidup, mendapatkan rasa kasih sayang dan perhatian
dari suami, memiliki teman curhat atau berkomunikasi, memiliki keturunan,
dewasa dan mandiri sedangkan dampak negatif pernikahan dini pada pelaku yaitu
KDRT, perselingkuhan, perceraian, adanya keinginan untuk bercerai, adanya
penyesalan setelah menikah, dan Bayi stunting.
Kata Kunci: Pencegahan, Pernikahan Anak Usia Dini