BENTUK FUNGSI DAN MAKNA BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT ASRAH BATIN DI KABUPATEN GROBOGAN

Rahayu, Eka Puspita (2023) BENTUK FUNGSI DAN MAKNA BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT ASRAH BATIN DI KABUPATEN GROBOGAN. Other thesis, Universitas PGRI Semarang.

[thumbnail of EKA PUSPITA RAHAYU 17430004.pdf] Text
EKA PUSPITA RAHAYU 17430004.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Eka Puspita Rahayu. “Bentuk Fungsi Dan Makna Budaya Dalam Cerita Rakyat
Asrah Batin Di Kabupaten Grobogan”. Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan
Seni Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I Yuli Kurniati Werdiningsih, S.S.,
M.A. Pembimbing II Dr. Sunarya, S.S, M. Hum. Agustus 2023.
Kata Kunci: Nilai Budaya, Cerita Rakyat, Asrah bathin .
Tradisi Asrah Batin merupakan tradisi daerah Grobogan yang masih berlangsung
sampai sekarang. Tradisi Asrah Batin merupakan fenomena sosial yang perlu
mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu perlu diteliti untuk
mengetahui bentuk, fungsi, dan makna tradisi tersebut. Permasalahan yang diteliti
berhubungan dengan tradisi Asrah Batin yaitu (1) bagaimana bentuk, fungsi dan
makna tradisi Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya. Tujuan penelitian ini
yaitu (1) mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna tradisi Asrah Batin. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan
menggunakan pendekatan folklor. Hasil penelitian yaitu (1) Bentuk-bentuk dalam
tradisi Asrah Batin dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, puncak
acara, dan acara penutup. Pada tahap persiapan dilaksanakan acara Gebyuk, Tuba,
dan Nyekar. Pada puncak acara ada prosesi sasrahan, panggih, wisuhan, Pembacaan
Sejarah Asrah Batin, Selametan (Kembul Bujana), Munggut, srah-srahan.
Sedangkan acara penutup dengan pertunjukan tarian tayub. (2) fungsi dari
keberadaan tradisi Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya yaitu fungsi religi,
fungsi pendidikan, fungsi sosial dan budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi hiburan.
(3) Makna simbolik yang terdapat dalam tradisi Asrah Batin adalah simbol-simbol
yang ada pada ubarampe. Simbolsimbol yang terdapat dalam ubarampe pada
umumnya mengandung makna pengharapan dan doa kepada Tuhan, saling
memaafkan, nasehat untuk menjaga tali persaudaraan, menjaga kesucian diri serta
meminta keselamatan dan keberkahan. Simpulan dalam penelitian ini adalah (1)
Bentuk-bentuk dalam tradisi Asrah Batin dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu
tahap persiapan, puncak acara, dan acara penutup. (2) fungsi dari keberadaan tradisi
Asrah Batin bagi masyarakat pendukungnya yaitu fungsi religi, fungsi pendidikan,
fungsi sosial dan budaya, fungsi ekonomi, dan fungsi hiburan. (3) makna tradisi Asrah Batinadalah berupa makna simbolik yang terdapat dalam ubarampe yang
digunakan dalam tradisi Asrah Batin. Simbol segatumpeng memiliki makna tiga
tahapan kehidupan manusia yaitu dimulai dari masih dalam kandungan, kehidupan
di dunia, dan kematian. Ketiga tahapan tersebut harus selalu diingat oleh manusia,
karena semuanya akan kembali ke Allah, ingkung makna kepasrahan manusia
kepada Tuhan serta meminta permohonan ampun dan diberi keselamatan, wedhak
boreh ix memiliki makna agar masyarakat yang mengadakan selamatan atau ritual
upacara yaitu diberikan keselamatan dan keberkahan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Depositing User: Perpus Pusat Upgris
Date Deposited: 16 Jan 2024 03:45
Last Modified: 16 Jan 2024 03:45
URI: http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/930

Actions (login required)

View Item
View Item