VARIASI TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PETANI SAYUR DI DESA PENJALIN KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

WAHYUNI, PUJI (2020) VARIASI TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA PETANI SAYUR DI DESA PENJALIN KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Other thesis, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG.

[thumbnail of PUJI WAHYUNI.pdf] Text
PUJI WAHYUNI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Puji Wahyuni. “Variasi Tingkat Tutur Bahasa Jawa Petani Sayur di Desa
Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal”.Skripsi.Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni.Universitas PGRI Semarang.Pembimbing I Dr. Sunarya, S.S.,
M.Hum. Pembimbing II Bambang Sulanjari, S.S., M.A. Agustus 2020.
Kata Kunci:Variasi tingkat tutur.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya penelitian bahasa serta
minimnya penggunaan tingkat tutur krama di kalangan petani sayur, yang ada di
Desa Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal dalam penggunaan
tingkat tutur bahasa Jawa antar petani.Berhubungan dengan masalah tersebut,
maka rumusan masalah yang dikaji yaitu bagaimana wujud variasi dan pemakaian
tingkat tutur bahasa Jawa petani sayur di desa Penjalin Kecamatan Brangsong
Kabupaten Kendal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, dengan
menggunakan teori Sosiolinguistik yang berfokus pada penggunaan tingkat tutur
bahasa Jawa di masyarakat Desa Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten
Kendal.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik metode padan secara
sinkronis.
Berdasarkan analisis hasil penelitian didapatkan (1) Tingkat tutur ngoko
yang dituturkan oleh petani sayur dengan sesama petani sayur. (2) Tingkat tutur
ngoko yang dituturkan oleh petani sayur dengan tengkulak. (3) Tingkat tutur
ngoko yang digunakan untuk bertutur antar tengkulak dengan tengkulak. (4)
Tengkulak dengan pembeli sayur juga menggunakan tingkat tutur ngoko saat
melakukan transaksi jual beli sayuran. (5) Terdapat kata madya dan krama yang
digunakan sebagai kata untuk memperhalus kalimat tutur. Tingkat tutur ngoko
mendominasi pada percakapan yang terjadi dalam tuturan antara petani dan
petani, petani dengan tengkulak, tengkulak dan tengkulak, serta tengkulak dengan
pembeli menggunakan kalimat tutur tingkat ngoko dikarenakan sering bertutur
sapa, sudah saling mengenal, adanya kedekatan jarak sawah antar petani sehingga
mereka sering berkomunikasi, adanya kesamaan profesi, tingkat ekonomi yang
sama, kesamaan nasib serta sudah saling mengenal antar petani. Sedangkan
tingkat tutur madya serta krama yang digunakan oleh tengkulak ketika berbicara
dengan petani ditujukan sebagai rasa menghormati petani karena usia tengkulak
lebih muda dibandingkan dengan usia petani

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Depositing User: Perpus Pusat Upgris
Date Deposited: 20 Nov 2024 03:04
Last Modified: 20 Nov 2024 03:04
URI: http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/8170

Actions (login required)

View Item
View Item