PENGARUH BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 1 SEMARANG

Dea Maulita Putri Rico. NPM 15110073: “Pengaruh Bimbingan
Klasikal dengan Metode Two Stay Two Stray Terhadap Komunikasi
Interpersonal Siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Semarang” Skripsi.
Program Studi Bimbingan dan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas
PGRI Semarang. 2019.
Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini adalah komunikasi
interpersonal siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Semarang. Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian
True Eksperimen Design dengan model Pre-test Post-test Control Group Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1
Semarang dengan jumlah 115 siswa. Kelas X Akutansi 2 adalah kelas yang
digunakan untuk try out sebanyak 39 siswa. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30
siswa kelas XI Animasi. Yang diambil dengan menggunakan teknik sampling
Cluster Random Sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala
komunikasi interpersonal.
Berdasarkan hasil analisis, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut :
dalam hail uji hipotesis (uji t) diperoleh hasil thitung 12,99 ttabel sebesar 2,00 pada
signifikan 5% berarti 12,99 > ttabel = 2,00. Atas dasar perhitungan tersebut maka
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh bimbingan klasikal dengan
metode two stay two stray terhadap komunikasi interpersonal siswa kelas XI SMK
Muhammadiyah 1 Semarang”. Dengan demikian menunjukkan bahwa bimbingan
klasikal dengan metode two stay two stray berpengaruh terhadap komunikasi
interpersonal.
Saran bagi guru BK/konselor hendaknya dapat menggunakan dan
memanfaatkan layanan bimbingan klasikal dengan metode two stay two stray
untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal.
Bagi siswa disarankan untuk lebih terbuka, memiliki sikap positif, empati, sikap
mendukung, dan memiliki rasa kesamaan atau memandang sama setiap orang.
Bagi pihak sekolah seharusnya dapat memberikan fasilitas dalam pemberian
layanan.
Kata Kunci : Komunikasi interpersonal, bimbingan klasikal, metode two stay
two stray