ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM ACARA MATA NAJWA EPISODE JOKOWI DIUJI PANDEMI

Anna Mega Puspita. 16410090. Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam
Acara Mata Najwa episode Jokowi Diuji Pandemi. Skripsi. Fakultas Pendidikan
Bahasa dan Seni. Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I Agus Wismanto,
B.Sc., S.Pd., M.Pd. dan pembimbing II Icuk Prayogi, S.S., M.A. Juni 2020
Kata Kunci: Tindak Tutur Ilokusi, Mata Najwa
Penelitian ini dilatarbelakangi dari program acara Mata Najwa episode
Jokowi Diuji Pandemi yang membahas kinerja pemerintah memutus penyebaran
virus corona di Indonesia dengan menghadirkan narasumber sehingga
memunculkan tuturan berupa tuturan ilokusi. Tidak jarang tuturan tersebut
mengandung persepsi dugaan jawaban-jawaban dari penonton. Untuk memahami
pernyataan dari percakapan tersebut perlu dikaji tuturan ilokusi yang meliputi
maksud, fungsi, dan tujuan dari ujaran yang dibicarakan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk tindak
tutur ilokusi dalam acara Mata Najwa episode Jokowi Diuji Pandemi? Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ilokusi
dalam acara Mata Najwa episode Jokowi Diuji Pandemi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini
berupa tuturan ilokusi yang terdapat dalam acara Mata Najwa episode Jokowi
Diuji Pandemi. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik catat.
Teknik analisis data yang digunakan adalah identifikasi data, klasifikasi data, dan
deksripsi data. Teknik penyajian hasil analisis data dilakukan dengan teknik
informal, yaitu sebuah teknik perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa.
Berdasarkan hasil penelitian tindak tutur ilokusi dalam acara Mata Najwa
episode Jokowi Diuji Pandemi terdapat bentuk-bentuk tindak tutur ilokusi di
antaranya tindak tutur ilokusi asertif, tindak tutur ilokusi direktif, tindak tutur
ilokusi komisif, dan tindak tutur ilokusi ekspresif. Tindak tutur ilokusi pada acara
Mata Najwa episode Jokowi Dipuji Pandemi meliputi; (1) tindak tutur ilokusi
asertif di antaranya tuturan melaporkan, tuturan memberitahu, tuturan mengeluh;
(2) tindak tutur ilokusi direktif di antaranya tuturan meminta dan tuturan
memohon; (3) tindak tutur ilokusi komisif sebanyak di antaranya tuturan
menyatakan kesanggupan dan tuturan memanjatkan doa; dan (4) tindak tutur
ilokusi ekspresif di antaranya tuturan memuji, tuturan mengucapkan terima kasih,
dan tuturan memaafkan. Tindak tutur ilokusi direktif tuturan meminta banyak
digunakan dibandingkan dengan tindak tutur lainnya.