ANALISIS KEMAMPUAN SAINS INQUIRY ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK TAMAN BELIA CANDI SEMARANG DAN TAMAN KANAK-KANAK CAHAYA ILMU SEMARANG

DEWI, LINDIANA KUMALA (2020) ANALISIS KEMAMPUAN SAINS INQUIRY ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK TAMAN BELIA CANDI SEMARANG DAN TAMAN KANAK-KANAK CAHAYA ILMU SEMARANG. Other thesis, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG.

[thumbnail of LINDIANA.pdf] Text
LINDIANA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

LINDIANA KUMALA DEWI. NPM 16150009. “Analisis Kemampuan Sains
Inquiry Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Taman Belia Candi Semarang
Dan Taman Kanak-Kanak Cahaya Ilmu Semarang”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan
Guru
Pendidikan
Anak
Usia
Dini
Fakultas
Ilmu
Pendidikan
Universitas PGRI Semarang. Universitas PGRI Semarang. 2020.
Latar
Belakang
yang
mendorong
penelitian
ini
adalah
rendahnya
kemampuan peserta didik dibidang matematika, sains, dan membaca. Hal ini
disebabkan pembelajaran yang masih berpusat pada guru sehingga kurang
memberikan pengalaman lebih kepada peserta didik.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana analisis kemampuan
sains inquiry anak usia dini di Taman Kanak-Kanak Taman Belia Semarang dan
Taman Kanak-Kanak Cahaya Ilmu Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sampel penelitian
yaitu siswa kelompok TK B di Taman Kanak-Kanak Taman Belia Semarang dan
Taman Kanak-Kanak Cahaya Ilmu Semarang. Data dalam penelitian ini diperoleh
melalui observasi, wawancara, dokumentasi, serta pengisian angket.
Hasil analisis
aspek
sains
inquiry secara keseluruhan
pada
Taman
Kanak-Kanak Taman Belia Candi Semarang yang mendapatkan kriteria Tertinggi
pada aspek “merumuskan kesimpulan” sebesar 80%, kemudia peringkat kedua
pada aspek “menguji hipotesis sebesar” 73,3%, peringkat ke tiga pada aspek
“mengumpulkan data” sebesar 60%, peringkat keempat pada aspek “orientasi”
sebesar 53,3%, peringkat kelima pada aspek “merumuskan masalah” sebesar
46,7%, dan peringkat terakhir pada aspek mengajukan “hipotesis” sebesar 40%.
Hasil analisis
aspek
sains
inquiry secara keseluruhan
pada
Taman
Kanak-Kanak Cahaya Ilmu Semarang yang mendapatkan kriteria tertinggi pada
aspek “menguji hipotesis” sebesar 100%, peringkat kedua pada aspek orientasi,
merumuskan masalah, mengumpulkan data, merumuskan kesimpulan hal ini
ditunjukan dengan kesamaan angka presentase yang diperoleh yaitu sebesar
94,1%, pada peringkat ketiga pada aspek mengajukan “hipotesis” sebesar 82,4%.
Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah
pembelajaran sains inquiry dapat meningkatkan kemampuan berpikir ilmiah pada
anak usia dini.
Kata Kunci : Anak Uisa Dini, Kemampuan Sains Inquiry
LINDIANA KUMALA DEWI. NPM 16150009. "Analysis of Early Childhood
Inquiry Science Ability in Taman Belia Candi Kindergarten Semarang and
Cahaya Ilmu Kindergarten, Semarang". Essay. Early Childhood Education
Teacher Education Study Program, Faculty of Education, PGRI University
Semarang. PGRI University in Semarang. 2020
The background that drives this research is the low ability of students in the
fields of mathematics, science, and reading. This is due to learning that is still
teacher-centered so that it does not provide more experience to students.
The problem in this research is how to analyze the ability of science inquiry
in
early
childhood
in
Taman
Belia
Candi
Kindergarten
Semarang
and
Kindergarten Cahaya Ilmu Semarang.
This type of research is a qualitative descriptive study. The research
samples were students of Kindergarten B group in Taman Belia Candi
Kindergarten Semarang and Cahaya Ilmu Kindergarten, Semarang. The data in
this study were obtained through observation, interviews, documentation, and
filling out questionnaires.
The results of the analysis of the science aspect of inquiry as a whole at the
Kindergarten Taman Belia Candi Semarang Semarang that get the highest criteria
in the aspect of "formulating a conclusion" is 80%, then the second rank is in the
aspect of "testing the hypothesis by" 73.3%, ranking third in the aspect
"Collecting data" is 60%, the fourth rank is in the "orientation" aspect of 53.3%,
the fifth rank is the "formulating a problem" aspect of 46.7%, and the last ranking
is the aspect of proposing a "hypothesis" of 40%.
The results of the analysis of the science aspect of inquiry as a whole at the
Kindergarten of Cahaya Ilmu Semarang that got the highest criteria in the aspect
of "testing the hypothesis" by 100%, ranked second in the aspect of orientation,
formulating problems, collecting data, formulating conclusions, this is shown by
the similarity of percentage figures. obtained that is equal to 94.1%, ranked third
on the aspect of submitting a "hypothesis" of 82.4%.
Based on the results of this study, the suggestion that can be conveyed is
that inquiry science learning can improve scientific thinking skills in early
childhood.
Keyword : Early chilhood, Inquiry science skills

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Anak Usia Dini
Depositing User: Perpus Pusat Upgris
Date Deposited: 05 Nov 2024 04:01
Last Modified: 05 Nov 2024 04:01
URI: http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/7102

Actions (login required)

View Item
View Item