ANTOLOGI PUISI “BUKU LATIHAN TIDUR” KARYA JOKO PINURBO SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN UNSUR PEMBANGUN PUISI PESERTA DIDIK KELAS X SMAN 1 RANDUDONGKAL PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Lazuardi Insan, NPM 15410278, Antologi Puisi “Buku Latihan Tidur” Karya
Joko Pinurbo Sebagai Materi Pembelajaran Unsur Pembangun Puisi Peserta
didik Kelas X Sman 1 Randudongkal, Pemalang Tahun Pelajaran 2018/2019.
Skripsi. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. Universitas PGRI Semarang.
Pembimbing I Dr. Nazla Umaya Maharani, SS. M.Hum. dan Pembimbing II Drs.
Murywantobroto, M.Hum. November 2019.
Kata Kunci: Antologi Puisi “Buku Latihan Tidur” Karya Joko Pinurbo, Materi
Pembelajaran Unsur Pembangun Puisi.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya keterampilan guru untuk
membuat variasi materi ajar yaitu unsur pembangun puisi pada peserta didik kelas
X SMAN 1 Randudongkal Pemalang yang menyebabkan nilai belajar peserta
didik menjadi kurang. Melihat kondisi seperti itu, perlu diupayakan untuk
memvariasi materi ajar khusunya puisi. Materi ajar yang digunakan antologi puisi
Buku Latihan Tidur karya JokoPinurbo.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah unsur
pembangun puisi dalam antologi puisi Buku Latihan Tidur karya Joko Pinurbo.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjabarkan unsur pembangun puisi
dalam antologi puisi Buku Latihan Tidur karya Joko Pinurbo.
Metode penelitian ini adalah menggunakan teknik kualitatif dengan sampel
dalam penelitian yaitu delapan puisi yang ada dalam antologi puisi Buku Latihan
Tidur karya Joko Pinurbo yang digunakan untuk materi pembelajaran unsur
pembangun puisi. Teknik pengumpulan data penelitian ini berupa teknik tes dan
nontes. Teknik tes yang digunakan adalah tes mengerjakan soal yang berkaitan
dengan pembelajaran unusr pembangun puisi. Sedangkan, teknik nontes berupa
data , wawancara, angket dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1
Randudongkal Pemalang, dapat diketahui bahwa antologi puisi Buku Latihan
Tidur karya Joko Pinurbo dapat dijadikan sebagai materi ajar unsur pembangun
puisi. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada kelas X Mipa 3 adalah
82,1 sedangkan pada kelas X Mipa 5 adalah 86,28. Nilai tersebut telah mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 75. Hasil dari data
nontes juga menunjukan bahwa peserta didik lebih berfikir inovatif dan sangat
antusias dengan adanya puisi baru pada saat proses pembelajaran.
Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu guru harus lebih inovatif dan
kreatif dalam memilih materi pembelajaran yang tepat sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan dalam pembelajaran dapat tercapai.