ANALISIS PRAKTIK BELAJAR DARI RUMAH SISWA KELAS VI SD N GAYAMSARI 02 SEMARANG DI MASA PANDEMI COVID-19

LANIA YUNIARTI. NPM 16120457. “Analisis Praktik Belajar Dari Rumah
Siswa Kelas VI SD N Gayamsari 02 Semarang di Masa Pandemi COVID-19”.
Skripsi. Program Studi Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas PGRI Semarang. 2020.
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah terjadinya pandemi
yang disebabkan oleh virus bernama Coronavirus Disease (COVID-19)
mempengaruhi berbagai perubahan kebijakan untuk diterapkan, termasuk pada
kebijakan baru dunia pendidikan. Dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk
menunda semua kegiatan sekolah dan beralih ke belajar daring/pembelajaran jarak
jauh di rumah. Di SD N Gayamsari 02 Semarang terdapat guru yang kurang mahir
menggunakan teknologi internet untuk menunjang praktik belajar dari rumah.
Sedangkan untuk menunjang praktik belajar dari rumah tentunya diperlukan
berbagai sarana fasilitas maupun penguasaan penggunaan teknologi tersendiri.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana praktik belajar dari
rumah siswa kelas VI SD N Gayamsari 02 Semarang di masa pandemi COVID-19
dapat terlaksana?” Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaiamana praktik belajar dari rumah siswa kelas VI SD N
Gayamsari 02 Semarang di masa pandemi COVID-19 dapat terlaksana.
Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa dan orang tua SD N Gayamsari 02 Semarang. Sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI A dan VI B beserta orang
tuanya. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah praktik proses belajar dari
rumah di masa pandemi COVID-19. Metode pengumpulan data yang digunakan
yaitu, wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa siswa Kelas VI SD N Gayamsari 02
melaksanakan pembelajaran sepenuhnya di rumah dengan didampingi oleh orang
tua/anggota keluarga lainnya/ataupun guru les. Dalam satu minggu siswa
melaksanakan kegiatan belajar dari rumah 5-6 hari dengan rata-rata waktu 1-2 jam
setiap harinya. Bentuk penerapan belajar dari rumah yang diajarkan guru kepada
siswa yaitu dengan cara berkomunikasi melalui whastapp, memberikan video
pembelajaran, penugasan, membuat proyek/praktik kretivitas, serta pembelajaran
daring melalui aplikasi seperti zoom ataupun google meet. Media sosial yang
paling sering digunakan siswa sebagai media bantu selama belajar dari rumah
adalah whatsapp dan youtube. Hambatan yang dialami siswa saat proses belajar
dari rumah adalah kurang konsentrasi, kesulitan memahami pelajaran, siswa
merasa bosan dan tidak dapat bertanya secara langsung kepada guru. Dukungan
yang diberikan sekolah selama belajar dari rumah kepada siswa adalah dengan
cara memberikan paket data internet dan meminjamkan buku. Fasilitas internet
dan perangkat siswa juga telah tersedia dan bisa digunakan dengan baik.
Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah agar peserta didik tetap selalu
bersemangat dalam mengikuti proses belajar dari rumah dan para orang tua, agar
tetap selalu mendampingi anak dalam mengikuti proses belajar dari rumah. Juga
untuk guru, agar tetap selalu membimbing dan mendampingi dengan sabar.