ANALISIS POLA ASUH ORANGTUA DALAM PEMBELAJARAN DARING SISWA KELAS V SD NEGERI NGIYONO KABUPATEN BLORA PADA MASA PANDEMI COVID-19

FINKA NURSIYAMAH RAHMAWATI. NPM 17120100. “Analisis Pola Asuh
Orangtua dalam Pembelajaran Daring Siswa Kelas V SD Negeri Ngiyono
Kabupaten Blora pada Masa Pandemi Covid-19”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas PGRI
Semarang. 2021. Pembimbing I Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh., M.Pd. dan
Pembimbing II Filia Prima A, S.Pd., M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang diterapkannya pola asuh
orangtua dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Pola asuh
orangtua sangat penting, karena peran orangtua dalam mendampingi anak belajar
sangat diperlukan terutama pada masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan
anak belajar di rumah secara daring. Secara tidak langsung belajar di rumah secara
daring ini mengembalikan fungsi keluarga sebagai pusat segala kegiatan dan
tempat utama terjadinya pendidikan bagi anak. Pola asuh inilah yang akan
memengaruhi anak dalam belajar di rumah secara daring.
Latar belakang yang mendorong penelitian ini yaitu “Bagaimana pola asuh
orangtua dalam pembelajaran daring siswa kelas V SD Negeri Ngiyono
Kabupaten Blora pada masa pandemi Covid-19?”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pola asuh orangtua dalam pembelajaran daring siswa kelas
V SD Negeri Ngiyono Kabupaten Blora pada masa pandemi Covid-19.
Jenis penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian
adalah orangtua, siswa, dan guru kelas V SD Negeri Ngiyono Kabupaten Blora.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket, wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dengan cara triangulasi sumber.
Tahapan penelitian menggunakan tahapan pra-lapangan, pekerjaan lapangan, dan
analisis data.
Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, maka ditemukan bahwa
terdapat pola asuh yang berbeda-beda yang diterapkan oleh orangtua. Pola asuh
demokratis lebih banyak diterapkan oleh orangtua, lalu pola asuh otoriter dan
teakhir pola asuh permisif. Dari lima belas orangtua, sepuluh di antaranya
menerapakan pola asuh demokratis, tiga orangtua di antaranya menerapkan pola
asuh otoriter, dan dua orangtua di antaranya menerapkan pola asuh permisisf.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat disampaikan yaitu orangtua
dapat memberikan pola asuh yang tepat dan memberi perhatian dengan
mendampingi anak belajar serta memberi dukungan penuh terhadap kegiatan
positif agar anak menjadi lebih termotivasi lagi dalam belajarnya, sehingga anak
dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya. Saran bagi guru, guru dituntut
harus kreatif dan inovatif seperti membuat video pembelajaran dalam memberikan
materi kepada siswa agar siswa tidak merasa bosan dan dapat memahami materi
dengan baik selama belajar daring pada masa pandemi Covid-19.