ANALISIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KONSTRUKTIVISME BERBASIS LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS V SDN KARANGSARI 03 DEMAK

ABDILLAH HALIMI, NPM 15120444. “Analisis Pembelajaran Matematika
Materi Bangun Ruang Kubus dan Balok dengan Menggunakan Model
Konstruktivisme Berbasis Lingkungan pada Siswa Kelas V SDN Karangsari 03
Demak”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I Drs. Wijonarko, M.Kom.,
dan Pembimbing II Ferina Agustini, S.Pd., M.Pd. 2020.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh nilai siswa dalam pembelajaran
matematika materi bangun ruang kubus dan balok serta minat siswa terhadap
pelajaran matematika. Pada pembelajaran ini masih terdapat 13 anak yang belum
mendapatkan nilai diatas KKM, sedangkan hanya 10 anak yang sudah
memperoleh nilai di atas KKM. Ketuntasan siswa sebesar 56,5%. Hal ini terjadi
dikarenakan banyak faktor antara lain kurangnya minat dan motivasi siswa
terhadap pelajaran matematika, siswa kurang memahami soal-soal pelajaran
matematika sehingga siswa lebih suka bermain dengan temannya dibandingkan
menerima pelajaran dari guru di kelas.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana minat, hasil
belajar, serta faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran
matematika materi bangun ruang kubus dan balok di SDN Karangsari 03.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan model kontruktivisme
berbasis lingkungan dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang kubus
dan balok di SDN Karangsari 03.
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
model teori kontruktivisme. Subjek yang diteliti yaitu siswa kelas V SD Negeri
Karangsari 03. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket dan
dokumentasi. Analisis Data dilakukan secara interaktif melalui proses data
reduction, data display, dan verification.
Pada nilai pretest hasil yang didapatkan siswa kelas V SDN Karangsari 03
Demak yaitu 13 anak atau sebesar 56,5% siswa yang belum mendapatkan nilai
melebihi KKM batas ketuntasan nilai minimal. Kemudian hanya ada 10 anak atau
sebesar 43,5% siswa yang tuntas KKM. Pada hasil soal post test atau soal yang di
kerjakan sesudah pembelajaran oleh peneliti adalah ada 18 anak atau sebesar
78,3% peserta didik yang mendapatkan nilai tuntas melebihi KKM antara lain 13
siswa yang nilainya baik melebihi kkm dan 5 siswa yang mendapatkan nilai pas
KKM dari data ini saja sudah bisa di lihat terjadi kenaikan yang lumayan baik dari
10 siswa yang nilainya baik menjadi 18 siswa yang memiliki nilai baik sehingga
x
jika di buat persentase adalah 78,3% untuk siswa yang nilai\nya baik dan 21,7%
anak nilainya kurang baik atau tidak bisa memenuhi KKM.
Dari data yang telah dianalisis disimpulkan bahwa penggunaan model
konstruktivisme berbasis lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
materi bangun ruang kubus dan balok.
Kata Kunci: Analisis, Bangun Ruang Kubus dan Balok, Kontruktivisme,
Lingkungan