Zaimatun, Zaimatun (2024) PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM NOVEL SERIBU MUSIM MERINDUIMU KARYA ISTIQOMAH. Other thesis, Universitas PGRI Semarang.
R2CD-Fixed-ZAIMATUN-20520023-TESIS.pdf
Download (888kB)
Abstract
Zaimatun. 2024. “Perempuan dan Kekerasan dalam Novel Seribu Musim
Merinduimu Karya Istiqomah” . Tesis. Pembimbing I Prof. Dr. Harjito, S.S.,
M.Hum. dan Pembimbing II Dr. Ika Septiana, M.Pd.
Kata kunci: perempuan, kekerasan, novel
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1) siapakah tokoh-tokoh
perempuan dalam novel Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah, 2)
bagaimanakah kekerasan yang dialami oleh para tokoh perempuan dalam novel
Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah, dan 3) bagaimanakah kekerasan yang
dilakukan oleh para tokoh perempuan dalam novel Seribu Musim Merinduimu
karya Istiqomah. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan tokoh-
tokoh perempuan dalam novel Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah, 2)
mendeskripsikan kekerasan yang dialami oleh para tokoh perempuan dalam novel
Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah, dan 3) mendeskripsikan kekerasan
yang dilakukan oleh para tokoh perempuan dalam novel Seribu Musim Merinduimu
karya Istiqomah.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan
intrinsik. Obyek material penelitian ini adalah novel Seribu Musim Merinduimu
karya Istiqomah. Sedangkan obyek formal penelitian ini adalah teori kekerasan
Johan Galtung yang terdiri dari kekerasan langsung, struktural, dan kultural. Data
dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, maupun paragraf yang
terkait dengan kekerasan dan perempuan. Adapun sumber data penelitian ini adalah
novel Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa para tokoh perempuan dalam novel
Seribu Musim Merinduimu karya Istiqomah, baik tokoh utama maupun tokoh
tambahan mengalami kekerasan dan melakukan kekerasan. Tokoh utama yang
mengalami kekerasan adalah tokoh Reysa dan tokoh Merry. Sedangkan tokoh
utama perempuan yang melakukan kekerasan adalah tokoh Reysa dan tokoh Merry.
Sedangkan tokoh tambahan perempuan yang mengalami kekerasan adalah tokoh
Winda dan Niar. Kekerasan yang dialami tokoh utama perempuan adalah dalam
bentuk dikatakan bodoh, dicaci, diberi label, diludahi, dan ditatap sinis. Sedangkan
tokoh tambahan perempuan mengalami kekerasan dalam bentuk dipaksa
dijodohkana,
disisihkan,
diseret,
dikhianati,
dan
dipaksa
makan.
Tokoh utama perempuan yang melakukan kekerasan adalah Merry dan Reysa.
Sedangkan tokoh tambahan Perempuan yang melakukan kekerasan adalah Winda
dan Niar. Kekerasan yang dilakukan tokoh Perempuan dalam novel Seribu Musim
Merinduimu karya Istiqomah adalah dalam bentuk marah, berteriak, memukul,
mengumpat dan mencacai, memberi label, mengancam, mendelik dan menuding,
menatap sinis, meludahi wajah, dan melempar.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Pascasarjana > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S2) |
Depositing User: | Perpus Pusat Upgris |
Date Deposited: | 11 Sep 2024 07:36 |
Last Modified: | 11 Sep 2024 07:36 |
URI: | http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/4531 |