PENGEMBANGAN MODUL AJAR IPAS BERBASIS STEM PADA MATERI MENGUBAH BENTUK ENERGI UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN SISWA KELAS IV DI SDN SAMPANGAN 01 KOTA SEMARANG

Nurul Azizah, Aprillia. 2024. Pengembangan Modul Ajar IPAS Berbasis STEM
Pada Materi Mengubah Bentuk Energi Untuk Mewujudkan Kemandirian
Siswa Kelas IV di SDN Sampangan 01 Kota Semarang. Skripsi. Program
Pendidikan Sekolah Dasar. Universitas PGRI Semarang. Pembimbing I
Sukamto, S.Pd., M.Pd dan Pembimbing II Dr. Siti Patonah, S.Pd., M.Pd .
Penggunaan STEM pada kegiatan pembelajaran yang diterapkan dalam
bentuk model, ditemukannya beberapa penemuan dari analisis kebutuhan, yaitu
guru belum mengoptimalkan penggunaan STEM dalam modul ajar khususnya
pada modul ajar IPAS. Tujuan penelitian yaitu 1) Pengembangan modul ajar IPAS
berbasis STEM pada materi mengubah bentuk energi, 2) mengetahui dan
mendeskrispikan valid dan kepraktisan modul ajar IPAS berbasis STEM yang
dilakukan guru pada materi mengubah bentuk energi untuk mewujudkan
kemandirian siswa, 3) mengetahui dan mendeskrispikan keefektifan modul ajar
IPAS berbasis STEM yang dilakukan guru pada materi mengubah bentuk energi
untuk mewujudkan kemandirian siswa kelas IV di SDN Sampangan 01 Kota
Semarang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research
and Development (R&D). Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar
Negeri Sampangan 01 Kota Semarang pada kelas I. Pengembangan modul
berdasarkan prosedur pengembangan dari Borg & Gall dengan tahapan; 1) potensi
dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain modul, 4) validasi desain, 5) uji
coba pemakaian, 6) revisi modul, 7) uji coba modul, dan 8) modul akhir.
Hasil penelitian adalah 1) Karakteristik pengembangan modul pembelajaran
IPAS berbasis Science Technology Engineering Mathematic (STEM) materi untuk
mewujudkan kemandiriaan siswa dikembangkan. 2) Dari hasil validasi ahli materi
di dapat sebesar 75% dan93 % dengan kriteria “Layak” dan “Sangat Layak”.
Kemudian validasi ahli media di dapat sebesar 83% dan 95% dengan kriteria
“Sangat Layak” Sedangkan ahli bahasa di dapat sebesar 85% dan 93% dengan
kriteria “Sangat Layak”. 3) Berdasarkan hasil uji kepratisan yang dilakukan
terhadap guru dan siswa di SDN Sampangan 01 Kota Semarang di dapat
persentase sebesar 97% dengan kriteria “Sangat Praktis” dan pada uji skala kecil
yang melibatkan 27 orang siswa di dapat hasil respon siswa sebesar 81,01%
dengan kriteria “Sangat praktis”. Kemandirian siswa lebih mandiri seperti
berangkat kesekolah sendiri, mengerjakan tugas sendiri, lebih percaya diri,
menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, menjaga kebersihan sekolah dan kelas
tanpa disuruh, tertib melakukan upacara bendera.
Peneliti menyarankan siswa modul ini diharapkan dapat menjadi salah
sumber belajar siswa ketika belajar mandiri khusunya pada materi mengubah
bentuk energi dan guru modul ini diharapkan dapat membantu dan menjadi salah
satu referensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, serta dapat menjadi
instrument yang praktis digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Modul Ajar, Pendekatan STEM, Kemandirian