ANALISIS PENERAPAN BLENDED LEARNING DI ERA NEW NORMAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS III SDN GROWONG KIDUL 02 JUWANA (STUDI KASUS PEMAHAMAN MATERI)

ZUHROTUN NISA. NPM 18120057. “Analisis Penerapan Blended Learning Di
Era New Normal Pada Pembelajaran Tematik Siswa Kelas III SDN Growong
Kidul 02 Juwana (Studi Kasus Pemahaman Materi)”. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI
Semarang. 2022.
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah pembelajaran
dilakukan secara daring, memasuki era new normal ini pemerintah setempat
memperbolehkan melakukan pembelajaran secara tatap muka terbatas. Kebijakan
tersebut membuat SDN Growong Kidul 02 Juwana memberlakukan pembelajaran
blended di era new normal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana penerapan blended learning pada pembelajaran tematik siswa kelas III
SDN Growong Kidul 02 Juwana.
Fokus penelitian yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah
bagaimana pelaksanaan blended learning di era new normal siswa kelas III SDN
Growong Kidul 02 Juwana? Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan blended learning di era new normal siswa
kelas III SDN Growong Kidul 02 Juwana.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
guru, siswa, dan orang tua. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
hasil wawancara, hasil observasil, hasil angket, dan hasil dokumentasi. Sumber
dari penelitian ini yaitu siswa dengan jumlah 24 siswa yang terdiri dari 11 siswa
perempuan dan 13 siswa laki-laki, guru kelas III, dan orang tua siswa kelas III.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan blended learning di kelas III
SDN Growong Kidul 02 Juwana sudah menerapkan tahapan blended learning
yaitu, tahapan seeking of information, tahapan acquisition of information, dan
tahapan syntheisizing of knowledge. Dimana guru dan siswa sudah melaksanakan
pembelajaran secara maksimal mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup dalam pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring.
Saran
yang
dapat
disampaikan
adalah
supaya
guru
mampu
mengembangkan pembelajaran blended, sekolah mampu memberikan fasilitas
yang mendukung guru dalam pelaksanaan pembelajaran blended khususnya pada
bidang teknologi, dan peneliti selanjutnya diharapkan mampu memberikan inovasi
baru terhadap pembelajaran blended sesuai dengan kebutuhan siswa dan
perkembangan zaman.