ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN SBDP PADA BUKU AJAR TEMATIK TERBITAN KEMENDIKBUD TAHUN 2013 EDISI REVISI 2017 KELAS 1 SEMESTER 1

Mata pembelajaran SBdP pada dasarnya merupakan pendidikan seni
yang berbasis budaya. Pendidikan SBdP sebagai mata pembelajaran di
sekolah dirasakan sangat penting keberadaannya bagi siswa, karena
pelajaran ini memiliki sifat multilingual, namun dituntut untuk bisa
mengembangkan materi ajar yang disesuaikan dengan kemampuan siswa
dan kerangka pemikiran siswa yang masih semester 1 metode deskriptif
kualitatif, karena permasalahan belum jelas, hoslitik, kompleks, dinamis,
dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut
di jaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test,
kuesioner, pedoman wawancara. Jadi dalam penelitian kualitatif tidak
berupa angka-angka melainkan berupa kalimat atau pertanyaan dan
penelitian kualitatif bersifat dekriptif. Dalam hal ini, maka perlu diadakan
suatu pelatihan tentang model-model pembelajaran SBdP, sehingga para
guru memiliki wawasan lebih dalam menentukan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
Untuk
pengembangan
bahan
ajar,
hendaknya
tim
pengembang kurikulum setempat menyusun atau membuat buku yang sesuai
dengan kesenian daerah khusus setempat sebagai panduan bagi guru dan
juga siswa.
Kata kunci :Analisis,Pembelajaran SBDP, dan buku ajar

Zulfa Dinar Sekar Putri Npm 18120048 “Analisis Materi Pembelajran
SBdP Pada buku ajar tematik Terbitan Kemendikbud Tahun 2013 Edisi Revisi
2017 Kelas 1 Semester 1” Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang. 2022.
Mata pelajaran SBdP aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi
terintegrasi dengan seni. kurang maksimal pada materi pembelajaran, khususnya
materi pembelajaran SBdP, diketahui bahwa mata pelajaran SBdP, ada beberapa
materi yang harus disampaikan dan ada tugas praktik yang harus dikerjakan
dengan cara mempraktikan.Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis materi buku ajar tematik terbitan
kemendikbud kepada siswa kelas 1 semester 1. Bahan ajar tematik untuk SBdP
terbitan Kemendikbud saat ini dinilai cukup layak untuk menjadi alternatif bahan
ajar SBdP, hanya saja guru SBdP dituntut untuk lebih inovatif di samping disertai
adanya pelatihan bagi dasar seni dan budaya bagi guru yang berbasic dari ilmu
seni budaya secara berkala.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.mengatakan
bahwa alasan menggunkan metode deskriptif kualitatif, karena permasalahan
belum jelas, hoslitik, kompleks, dinamis, dan penuh makna sehingga tidak
mungkin data pada situasi sosial tersebut di jaring dengan metode penelitian
kuantitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner, pedoman wawancara. tahap
penarikan kesimpulan data disampaikan secara deskriptif berdasarkan temuan
hasil wawancara hasil lembar angket, dan dokumentasi.
Fokus penelitian ini adalah Kendala apa saja yang dihadapi guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran SBdP pada Buku Ajar Tematik Terbitan
Kemendikbud kepada siswa kelas 1 semester 1 SDN di Kecamatan Ungaran
Timur.Bagaimana analisis Isi Materi Pada Buku Ajar Tematik Terbitan
Kemendikbud kepada siswa kelas 1 semester 1tantang pembelajran SBDP di
SDN di Kecamatan Ungaran Timur.
Hasil penelitian Bahan ajar tematik untuk SBdP terbitan Kemendikbu saat
ini dinilai cukup layak untuk menjadi alternatif bahan ajar SBdP, hanya saja guru
SBdP dituntut untuk lebih inovatif di samping disertai adanya pelatihan bagi dasar
seni dan budaya bagi guru yang berbasik dari ilmu seni budaya agar guru sekolah
dasar mempunyai pengalaman di bidang seni dan budaya.
Kesimpulanya Bahan ajar tematik untuk SBdP terbitan Kemendikbu saat ini
dinilai cukup layak untuk menjadi bahan ajar SBdP, hanya saja guru SBdP
dituntut untuk lebih inovatif di samping disertai adanya pelatihan bagi dasar seni
dan budaya bagi guru yang berbasic dari ilmu seni budaya secara berkala dan
kontinyu. Dari penilaian dosen, buku SBdP untuk klas 1 semester 1 terbitan
Kemendikbud ini cukup mampu meningkatkan rata-rata pengetahuan dan
pengalaman siswa.