Prasetiyo, Feri (2022) TRADISI NYADRAN SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN NILAI GOTONG ROYONG MASYARAKAT DI DESA KEJAWAN KECAMATAN TEGOWANU KABUPATEN GROBOGAN. Other thesis, Universitas PGRI Semarang.
Feri Prasetiyo 18210024.pdf
Download (3MB)
Abstract
Skripsi yang berjudul “Tradisi Nyadran Sebagai Wujud Pelestarian Nilai
Gotong Royong Masyarakat di Desa Kejawan Kecamatan Tegowanu Kabupaten
Grobogan” dilatarbelakangi adanya modernisasi yang membuat pergeseran di
bidang ilmu, sosial, budaya, ekonomi, teknologi, dan bidang lainnya yang
cenderung membuat lemahnya nilai gotong royong yang ada dalam kehidupan
masyarakat karena meningkatnya rasa individualisme. Adanya perbedaan terkait
pelaksaan tradisi Nyadran di beberapa tempat sehingga memungkinkan adanya
keunikan pelaksanaan tradisi Nyadran di setiap daerah. Maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana prosesi pelaksanaan, penerapan nilai gotong
royong, dan hambatan serta solusi dalam tradisi Nyadran di Desa Kejawan,
Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi Nyadran, penerapan
nilai gotong royong dalam tradisi Nyadran, hambatan dan solusi dalam tradisi
Nyadran di Desa Kejawan, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian
dilakukan di Desa Kejawan. Fokus penelitiannya adalah tradisi Nyadran sebagai
wujud pelestarian nilai gotong royong masyarakat di Desa Kejawan Kecamatan
Tegowanu Kabupaten Grobogan dengan indikator yaitu prosesi pelaksanaan tradisi
Nyadran, penerapan nilai gotong royong dalam tradisi Nyadran, hambatan dan
solusi dalam tradisi Nyadran. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan
triangulasi teknik pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan antara
lain: penumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh antara lain: 1) Tradisi Nyadran di Desa
Kejawan dilakukan setiap setahuan sekali dengan tahapan yang dilakukan yaitu
pembacaan Al-Quran 30 juz, pembacaan do’a dan yasin,tahlil, ceramah atau
tausyiah, dan bersih makam. 2) Pelaksanaan tradisi Nyadran selalu mengedepankan
nilai gotong royong yakni saling bahu-membahu bersama-sama secara
kekeluargaan dalam mempersiapkan tempat acara tradisi Nyadran, pelaksanaan
memasak makanan bersama – sama, menyiapkan makanan, bersih makam, serta
pembiayaan untuk kegiatan tradisi Nyadran. 3) Hambatan dalam kegiatan tradisi
Nyadran masih adanya sifat individualisme masyarakat, sehingga partisipasinya
masyarakat berkurang yang disebebkan hari pelaksaan tradisi Nyadran yang
dilakukan pada hari kerja. Solusi yang dilakukan adalah Kepala Desa dan tokoh
Agama mensosialisasikan tentang pentingnya gotong royong agar masyarakat
terlibat dalam kegiatan tersebut. Simpulan dalam penelitian ini tradisi Nyadran
merupakan salah satu bentuk implementasi pelestarian nilai gotong royong
masyarakat di Desa Kejawan. Gotong royong yang dilakukan dalam tradisi
Nyadran dapat memudahkan pekerjaan, meningkatkan rasa kekeluargaan, dan
terciptanya pelestarian tradisi Nyadran maupun nilai gotong royong secara
berkelangsungan. Saran dalam penelitian ini yaitu masyarakat harus berpartisipasi
dalam semua kegiatan tradisi Nyadran dan melestarikan tradisi Nyadran.
Kata kunci : Tradisi Nyadran, Nilai Gotong Royong
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Perpus Pusat Upgris |
Date Deposited: | 22 Mar 2024 02:10 |
Last Modified: | 22 Mar 2024 02:10 |
URI: | http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/3345 |