FENOMENA KEKERASAN EMOSIONAL PADA REMAJA BERPACARAN DI WILAYAH UNGARAN, KABUPATEN SEMARANG

CYNTHIA CASTELLY. NPM 18110042. “Fenomena Kekerasan
Emosional Pada Remaja Berpacaran Di Wilayah Ungaran, Kabupaten Semarang.
Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Semarang.
Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah Seringnya terjadi
kekerasan emosional di kalangan remaja berpacaran. Banyak di kalangan remaja
berpacaran yang belum bisa mengendalikan emosinya atau bisa dibilang emosi di
kalangan remaja masih labil sehingga terjadi pelampiasan amarah kepada pacarnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan
remaja berpacaran di wilayah Ungaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimanakah fenomena kekerasan emosional pada remaja berpacaran di wilayah
Ungaran, Kab. Semarang? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan mengetahui fenomena kekerasan emosional pada remaja
berpacaran di wilayah Ungaran, Kab. Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan fenomenologi
dimana penelitian ini mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu
terhadap berbagai pengalaman hidup terkait dengan konsep dan fenomena. Tujuan
fenomenologi untuk mereduksi pengalaman individu pada fenomena menjadi
deskripsi tentang esensi atau intisari universal. Pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara filsafat postpositivisme dilakukan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, teknik pengumpulan data dengan trianggulasi yaitu
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan atau simultan.
Analisis data bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Hasil penelitian menunjukkan korban dari kekerasan dalam berpacaran ini
memiliki dampak secara psikologis seperti sakit hati, pusing, cemas, kecewa,
depresi, hilangnya kepercayaan diri bahkan trauma dan susah untuk menjalin
hubungan lagi untuk waktu dekat ini. Dan juga dampak secara fisik antara lain
melukai diri sendiri memar, berdarah, luka sayatan, bahkan pusing, lemas, dan letih
pada tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah
remaja bisa memperbaiki lingkungan pergaulan, melakukan kegiatan positif seperti
memanfaatkan waktu luang untuk mengasah kemampuan bakat minatnya,
menjalankan hobi sesuai yang digemarinya
Kata kunci : fenomena, kekerasan emosional, pacaran remaja