UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR LOGIS ANAK USIA DINI MELALUI METODE EKSPERIMEN KELOMPOK B DI KB SALSABILA MEJOBO KUDUS PADA TAHUN AJARAN 2021/2022

Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah kemampuan berfikir
logis anak 5-6 tahun di KB Salsabila Mejobo Kudus masih belum optimal. Dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran belum berkembangnya kemampuan berfikir
logis anak seperti rasa ingin tahu, mencerminkan sikap kreatif, mengetahui cara
memecahkan masalah, menengenal benda dan lingkungan sekitar serta
kemampuan anak dalam memiliki pola berfikir yang disebut dengan penalaran
hubungan sebab-akibat juga belum berkembang dengan maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir logis
anak usia dini di KB Salsabila Mejobo Kudus pada Tahun Ajaran 2021/2022. Hal
ini diharapkan anak mampu mengenal sebab-akibat yang akan memberikan
kesempatan pada anak untuk memahami hasil dari suatu proses objek peristiwa.
Metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berfikir logis anak usia
dini adalah dengan metode eksperimen dan subjek penelitian ini adalah peserta
didik kelompok B di KB Salsabila Mejobo Kudus yang terdiri dari 4 siswa laki-
laki dan 3 siswa perempuan. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan wawancara dan observasi.
Hasil Penelitian ini pada siklus II persentase keberhasilan telah mencapai
indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Dengan penelitian ini telah
membuktikan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan kemampuan
berfikir logis anak pada kelompok B di KB Salsabila Mejobo Kudus tahun ajaran
2021/2022.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode
eksperimen dapat meningkatkan kemampuan berfikir logis anak di KB Salsabila
Mejobo Kudus. Hal ini didukung oleh adanya peningkatan persentase kemampuan
berfikir logis pada anak dengan kriteria penilaian berkembang sangat baik.
Persentase kemampuan berfikir logis anak dengan penilaian BSB. Pada kondisi
awal (pra siklus) sebesar 0%. Kemudian pada siklus I persentase meningkat
menjadi 14%. Dan pada siklus II persentase meningkat lagi menjadi 86% dan
mampu mencapai indikator pencapaian yang telah ditentukan.