KHOLIL, M ALFIN NUR (2023) DAMPAK BROKEN HOME TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMK N 1 KUDUS TAHUN 2021/2022 (STUDI KASUS). Other thesis, Universitas PGRI Semarang.
Muhammad Alfin Nur Kholil 18110012.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Anak-anak atau remaja yang
menghadapi perceraian orang tuanya biasanya akan mengalami gejala gangguan
kesehatan mental jangka pendek, yaitu stres, cemas, dan depresi. Selain itu,
banyak dampak negatif lainnya yang akan di terima oleh anak. Sehingga anak
akan cenderung menghadapi fase kebingungan didalam dirinya. Diantaranya
adanya anak yang merasa sensitive sehingga mudah emosional anak merasa
kesepian karena tidak adanya dukungan dari keluarga, kurangnya perhatian dan
kasih sayang dari orang tua sehingga dapat menurunkan keaktifan siswa dalam
belajar. Tujuan dalam penelitian ini yaitu nntuk mengetahui dampak keluarga
Broken Home terhadap aktivitas belajar siswa di SMK N 1 KUDUS.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terhadap empat siswa/i
SMKN 1 Kudus yang mengalami keluarga Broken Home melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan hasil analisis yang disajikan
dalam tabel koding khusus keempat informan, terkait dengan bagaimana dampak broken
home terhadap aktivitas belajar siswa SMK N Kudus. Dari keempat informan penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa tergolong rendah. Selain itu hasil temuan
dalam penelitian ini juga menghasilkan bahwa aspek mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan pendapat adalah yang paling banyak dimiliki oleh peserta didik yang
mengalami permasalahan broken home. Aspek terendah yang paling jarang dimunculkan
dalam keaktivitasan belajar adalah memberikan gagasan atau ide, mengajukan pemikiran
yang berbeda dan bekerja mandiri. Berdasarkan simpulan dari penelitian dampak broken
home terhadap aktivitas belajar siswa di SMKN 1 Kudus menunjukkan bahwa aktivitas
belajar siswa terbilang cukup rendah. Siswa yang mengalami permasalahan tersebut tidak
mampu untuk mengontrol emosinya saat sedang berada di sekolah. Pada dasarnya setiap
peserta didik mempunyai kemampuan yang tidak berbeda dalam belajar, tetapi ada hal
yang membuat mereka berbeda salah satunya yakni keluarga broken home. Jika ada
permasalahan dalam keluarga dan orang tua tidak bersama anak maka anak akan kurang
perhatian dan dukungan dalam belajar hal ini akan menjadikan anak cenderung
memikirkan masalah keluarganya dan tidak fokus saat proses belajar.
Kata Kunci: Broken Home, Aktivitas Belajar
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | Perpus Pusat Upgris |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 07:19 |
Last Modified: | 31 Jan 2024 07:20 |
URI: | http://eprints3.upgris.ac.id/id/eprint/2253 |