PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PABRIK TEMPE DENGAN DIGESTER ANAEROBIK DAN BIOFILTER ANAEROBIK DIWILAYAH SEMARANG (Studi Kasus Pabrik Tempe Dampyak Gunung Pati Kota Semarang)

Industri tempe merupakan suatu industri pangan yang berpotensi
mencemari lingkungan dari limbah cair yang dihasilkannya. Limbah cair dari
proses pengolahan tempe jika langsung dibuang tanpa melewati proses pengelolaan
terlebih dahulu akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Di Kota Semarang
tepatnya di Kecamatan Gunung Pati terdapat pabrik pengolahan tempe dengan skala
menengah. Selama ini limbah cair pabrik tempe langsung dibuang ke selokan yang
terdapat dibelakang pabrik tanpa mengolah limbah cairnya terlebih dahulu.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang disajikan dalam bentuk
angka-angka kemudian dijelaskan dalam bentuk uraian. Dari hasil uji kualitas air
limbah yang dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kabupaten Semarang
didapatkan hasil parameter pencemar BOD = 369 mg/L; COD = 28.000 mg/L; TSS
= 0,991 mg/L; dan pH = 4,3. Menurut Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 5 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 10 Tahun 2004 nilai tersebut masih belum memenuhi syarat.
Instalasi pengolahan air limbah yang peneliti rencanakan berupa Bak
Penampung; Bak Ekualisasi; Digester Anaerobik; Penampung Gas; Bak
Pengendapan Awal; Biofilter Anaerobik dengan menggunakan media filter bioball
serta jaring-jaring baja sebagai penahan bioball tempat pembiakkan bakteri; dan
Bak Pengendapan Akhir. Dengan perkiraan effluent hasil pengolahan BOD, COD,
dan TSS berturut-turut sebesar 7,47225 mg/L; 189 mg/L; dan 0,00669 mg/L yang
berarti memenuhi baku mutu. Dari hasil perencanaan tersebut didapatkan total
rencana anggaran biaya untuk perencanaan instalasi pengolahan air limbah pabrik
tempe senilai Rp 111.280.021,49.
Kata kunci : IPAL, Digester Anaerobik, Biofilter Anaerobik