EFEKTIVITAS BAMBU AIR (Equisetum hyemale) SEBAGAI AGEN FITOREMEDIASI TSS DAN TDS LINDI TPA JATIBARANG DAN IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Timbunan sampah dapat mengeluarkan cairan hitam beraroma tidak sedap
yang disebut dengan lindi (leachate). Lindi mengandung TSS (Total Suspended
Solid) dan TDS (Total Dissolved Solid) yang menyebabkan kekeruhan dan warna
coklat kehitaman pada air lindi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menangani pencemaran lingkungan akibat lindi, yaitu dengan fitoremediasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bambu air (Equisetum
hyemale) sebagai agen fitoremediasi TSS dan TDS lindi. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga taraf
perlakuan dan tiga kali pengulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini
berupa tiga variasi biomassa tanaman bambu air, yaitu P0: tanpa bambu air, P1:
750 g bambu air, dan P2: 1.000 g bambu air. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman
bambu air (Equisetum hyemale) tidak efektif dalam menurunkan kadar TSS dan
TDS lindi. Persentase penurunan kadar TSS lindi paling optimal terjadi pada
perlakuan P2 di hari ke-3 penelitian, yaitu sebesar 16,83%; sedangkan persentase
penurunan kadar TSS lindi paling rendah terjadi pada perlakuan P2 di hari ke-7
penelitian, yaitu sebesar -30,48%. Persentase penurunan kadar TDS lindi paling
optimal terjadi pada perlakuan P1 di hari ke-7 penelitian, yaitu sebesar 6,56%;
sedangkan persentase penurunan kadar TDS lindi paling rendah terjadi pada
perlakuan P1 di hari ke-3 penelitian, yaitu sebesar -4,29%. Hasil penelitian
diimplementasikan dalam bentuk LKPD berbasis praktikum yang terintegrasi
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil validasi LKPD oleh
ahli materi, yaitu sebesar 89,5% dan validasi LKPD oleh ahli media, yaitu sebesar
90,25%; sehingga LKPD layak digunakan dalam pembelajaran Biologi.
Kata kunci: Bambu Air, Efektivitas, Fitoremediasi, Lindi, Total Dissolved Solid
(TDS), Total Suspended Solid (TSS).