KESANTUNAN BERBAHASA KOMENTAR WARGANET PADA “SLEEPOVEEERRR EPISODE 3 NANGIS-NANGISAN BARENG FUJI“ CHANEL YOUTUBE RACHEL VENNYA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesantunan berbahasa dalam
komentar warganet pada video podcast "SleepovEEERRR Episode 3 Nangis-
Nangisan Bareng Fuji" di channel YouTube Rachel Vennya. YouTube, sebagai
platform media sosial populer, memungkinkan pengguna untuk mengunggah,
menonton, dan berbagi video, termasuk konten berbasis podcast yang semakin
digemari di Indonesia. Podcast ini menampilkan Fuji, seorang content creator yang
sering menjadi sasaran kritik warganet, yang menggunakan kesempatan ini untuk
memberikan klarifikasi terhadap penilaian negatif yang diterimanya.
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
fokus pada analisis pragmatik untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan maksim
kesantunan berbahasa dalam komentar warganet. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan metode simak dan catat, sementara analisis data dilakukan
dengan mengklasifikasikan komentar berdasarkan pematuhan atau pelanggaran
maksim kesantunan berbahasa, yaitu maksim kebijaksanaan, penerimaan,
kemurahan, kerendah hatian, kesetujuan, dan kesimpatian.
Hasil penelitian menunjukkan berbagai bentuk kesantunan berbahasa yang
signifikan dalam komunikasi positif maupun negatif di media sosial. Pematuhan
dan pelanggaran kesantunan berbahasa yang terhadap maksim kebijaksanaan ada
17 data, maksim penerimaan ada 2 data, maksim kemurahan ada 8, maksim
kerendahan hatian ada 2, maksim kesetujuan ada 27, dan maksim kesimpatian ada
10. Pelanggaran terhadap maksim ini, di sisi lain, tampak dalam komentar yang
kurang menghargai perasaan orang lain dan mengandung hujatan. Sedangkan
Pematuhan terhadap maksim ini, tampak dalam komentar yang menghargai
perasaan orang lain
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya kesantunan berbahasa dalam
interaksi warganet untuk menciptakan komunikasi yang harmonis dan konstruktif
di platform media sosial. Diharapkan, temuan ini dapat memberikan manfaat bagi
pemerhati bahasa dan menjadi referensi dalam kajian pragmatik kesantunan
berbahasa.
Kata Kunci: kesantunan berbahasa, komentar warganet, Youtube podcast